Pengertian VLSM
VLSM atau Variable Leght Subnet Mask adalah pengembangan mekanisme subneting, dimana dalam VLSM dilakukan peningkatan dari kelemahan subneting klasik, yang mana subneting klasik, subneting zeroes, dan subnet ones tidak bisa digunakan. Jika proses subnetting yang menghasilkan beberapa subjaringan dengan jumlah host yang sama telah dilakukan, maka ada kemungkinan di dalam segmen - segmen jaringan tersebut memiliki alamat - alamat yang tidak digunakan atau membutuhkan lebih banyak alamat. Untuk memaksimalkan penggunaan ruangan alamat yang tetap, subnetting diaplikasikan secara rekursif untuk membentuk beberapa subjaringan dengan ukuran yang bervariasi yang diturunkan dari netmowrk identifier yang sama. teknik subnetting ini disebut dengan Variable Length Subnetting. Subjaringan yang dibuat dengan menggunakan teknik ini disebut dengan Variable Length Subnet Mask.
Dengan menggunakan Variable Length Subnetting, teknik subnetting dapat dilakukan secara rekursif maksudnya network identifier yang sebelumnya telah disubnetkan lalu disubnetkan kembali. Bit - bit network identifier tersebut harus bersifat tetap dan subnetting dilakukan dengan mengambil sisa dari bit - bit host dan teknik ini pun membutuhkan raouting yang baru (routing yang mendukung : RIPv2, OSPF, BGPv4).
Perhitungan IP Address dengan menggunakan metode VLSM adalah metode yang berbeda dengan memberikan suatu network address lebih dari satu subnetmask. Dalam penerapan IP Address menggunakan metode VLSM agar tetap dapat berkomunikasi kedalam jaringan internet, sebaiknya pengelolaan network memenuhi syarat:
1. Routing protocol yang digunakan harus mampu membawa informasi mengenai notasi prefix untuk setiap rute broadcastnya.
2. Semua perangkat router yang digunakan dalam jaringan harus mendukung metode VLSM yang menggunakan algoritma penerus packet informasi.
Contoh penggunaan VLSM :
3. Isikan IP Address sesuai ip diatas.
Berikut ini Tutorial VLSM Monggo bisa disimak :
1. Buat Terlebih dahulu topologi seperti gambar dibawah ini
2. Langkah selanjutnya memberi ip address
a) PC0 sebagai LAN_A (isikan seperti gambar di bawah)
PC2 sebagai LAN_C (isikan sperti gambar dibawah)
PC1 sebagai LAN_B ( isikan seperti gambar dibawah )
PC13 sebagai LAN_D ( isikan seperti gambar dibawah)
3. Langkah sekanjutnya giiran kita mengatur Routernya
a. Mengatur atau memberi fa 0/0
b. Memberi se0/0/0 ataupun se 0/0/1
c. Mengatur Router RIP
a) Router0 sebagai WAN_1
Lakukan perintahnya seperti gambar dibawah
b) Router1 sebagai WAN_2
Lakukan langkah step by step seperti gambar dibawah
c) Router2 sebagai WAN_3
Lakukan step by step sesuai gambar dibawah
4. Langkah ketiga kita mencoba untuk test koneksi (PING) pada setiap PC
PING ke PC 0 atau LAN_A
Selanjutnya mencoba melakukan test koneksi (PING) ke fastethernet
Sekedar COPAS tapi mudah-mudahan bermanfaat
sumber: