Popular Post

Materi SSH-Server

By : Unknown

Pengertian,Instalasi Dan Penggunaan SSH

PENGERTIAN SSH
SSH adalah aplikasi pengganti remote login seperti telnet, rsh, dan rlogin, yang jauh lebih aman. Dikembangkan pertamakali oleh OpenBSD project dan kemudian versi rilis p (port) di-manage oleh team porting ke sistem operasi lainnya, termasuk sistem operasi Linux. Fungsi utama aplikasi ini adalah untuk mengakses mesin secara remote. Bentuk akses remote yang bisa diperoleh adalah akses pada mode teks maupun mode grafis/X apabila konfigurasinya mengijinkan. scp yang merupakan anggota keluarga ssh adalah aplikasi pengganti rcp yang aman, keluarga lainnya adalah sftp yang dapat digunakan sebagai pengganti ftp.

Dengan SSH, semua percakapan antara server dan klien di-enkripsi. Artinya, apabila percakapan tersebut disadap, penyadap tidak mungkin memahami isinya. Bayangkan seandainya Anda sedang melakukan maintenance server dari jauh, tentunya dengan account yang punya hak khusus, tanpa setahu Anda, account dan password tersebut disadap orang lain, kemudian server Anda diobrak-abrik setelahnya.
Ubuntu Server memperkenalkan koleksi yang kuat alat untuk remote control dari komputer jaringan dan transfer data antara komputer jaringan, yang disebut OpenSSH.
OpenSSH adalah versi bebas tersedia dari keluarga (SSH) protokol Secure Shell alat untuk jauh mengendalikan komputer atau mentransfer file antara komputer. Alat tradisional yang digunakan untuk mencapai fungsi-fungsi, seperti telnet atau rcp, merasa tidak aman dan mengirimkan password user dalam teks-jelas saat digunakan. OpenSSH menyediakan daemon server dan alat klien untuk memfasilitasi aman, remote control dienkripsi dan operasi file transfer, efektif menggantikan alat warisan.
Komponen server OpenSSH, sshd, mendengarkan terus menerus selama koneksi klien dari salah satu alat klien. Ketika permintaan koneksi terjadi, sshd mendirikan sambungan yang benar tergantung pada jenis alat menghubungkan klien. Sebagai contoh, jika komputer remote menghubungkan dengan aplikasi ssh klien, server OpenSSH membuat sebuah sesi remote control setelah otentikasi. Jika remote user terhubung ke server OpenSSH dengan scp, daemon OpenSSH server memulai salinan aman file antara server dan klien setelah otentikasi. OpenSSH dapat menggunakan metode otentikasi, termasuk kata sandi polos, kunci publik, dan tiket Kerberos.
PENGUNAAN SSH
SSH adalah sebuah protokol yang dapat digunakan untuk berbagai aplikasi. Beberapa aplikasi di bawah ini mungkin membutuhkan fitur-fitur yang hanya tersedia atau yang kompatibel dengan klien atau server SSH yang spesifik. Sebagai contoh, menggunakan protokol SSH untuk mengimplementasikan VPN adalah dimungkinkan, tapi sekarang hanya dapat dengan implementasi server dan klien OpenSSH.
  • untuk login ke shell pada remote host (menggantikan Telnet dan rlogin)
  • untuk mengeksekusi satu perintah pada remote host (menggantikan rsh)
  • untuk menyalin file dari server lokal ke remote host. Lihat SCP, sebagai alternatif untuk rcp
  • dalam kombinasi dengan SFTP, sebagai alternatif yang aman untuk FTP transfer file
  • dalam kombinasi dengan rsync untuk mem-backup, menyalin dan me-mirror file secara efisien dan aman
  • untuk port forwarding atau tunneling port (jangan dikelirukan dengan VPN yang rute paket antara jaringan yang berbeda atau menyambung dua wilayah broadcast menjadi satu)
  • untuk digunakan sebagai VPN yang terenkripsi penuh. Perhatikan bahwa hanya OpenSSH server dan klien yang mendukung fitur ini
  • untuk meneruskan X11 melalui beberapa host
  • untuk browsing web melalui koneksi proxy yang dienkripsi dengan klien SSH yang mendukung protokol SOCKS
  • untuk mengamankan mounting direktori di server remote sebagai sebuah sistem file di komputer lokal dengan menggunakan SSHFS
  • untuk mengotomasi remote monitoring dan pengelolaan server melalui satu atau lebih dari mekanisme seperti yang dibahas di atas


Sekedar copas , tapi mudah mudahan bermanfaat

Tutorrial VLSM dengan Cisco Packet Tracer

By : Unknown

Tutorial VLSM dengan Cisco Packet Tracer

Pengertian VLSM
VLSM atau Variable Leght Subnet Mask adalah pengembangan mekanisme subneting, dimana dalam VLSM dilakukan peningkatan dari kelemahan subneting klasik, yang mana subneting klasik, subneting zeroes, dan subnet ones tidak bisa digunakan. Jika proses subnetting yang menghasilkan beberapa subjaringan dengan jumlah host yang sama telah dilakukan, maka ada kemungkinan di dalam segmen - segmen jaringan tersebut memiliki alamat - alamat yang tidak digunakan atau membutuhkan lebih banyak alamat. Untuk memaksimalkan penggunaan ruangan alamat yang tetap, subnetting diaplikasikan secara rekursif untuk membentuk beberapa subjaringan dengan ukuran yang bervariasi yang diturunkan dari netmowrk identifier yang sama. teknik subnetting ini disebut dengan Variable Length Subnetting. Subjaringan yang dibuat dengan menggunakan teknik ini disebut dengan Variable Length Subnet Mask.
Dengan menggunakan Variable Length Subnetting, teknik subnetting dapat dilakukan secara rekursif maksudnya network identifier yang sebelumnya telah disubnetkan lalu disubnetkan kembali. Bit - bit network identifier tersebut harus bersifat tetap dan subnetting dilakukan dengan mengambil sisa dari bit - bit host dan teknik ini pun membutuhkan raouting yang baru (routing yang mendukung : RIPv2, OSPF, BGPv4).
Perhitungan IP Address dengan menggunakan metode VLSM adalah metode yang berbeda dengan memberikan suatu network address lebih dari satu subnetmask. Dalam penerapan IP Address menggunakan metode VLSM agar tetap dapat berkomunikasi kedalam jaringan internet, sebaiknya pengelolaan network memenuhi syarat:

1. Routing protocol yang digunakan harus mampu membawa informasi mengenai notasi prefix untuk setiap rute broadcastnya.
2. Semua perangkat router yang digunakan dalam jaringan harus mendukung metode VLSM yang menggunakan algoritma penerus packet informasi.
Contoh penggunaan VLSM :


3. Isikan IP Address sesuai ip diatas.

Berikut ini Tutorial VLSM Monggo bisa disimak :


1. Buat Terlebih dahulu topologi seperti gambar dibawah ini


2. Langkah selanjutnya memberi ip address
   a) PC0 sebagai LAN_A (isikan seperti gambar di bawah)

PC2 sebagai LAN_C  (isikan sperti gambar dibawah)

PC1 sebagai LAN_B ( isikan seperti gambar dibawah )


PC13 sebagai LAN_D ( isikan seperti gambar dibawah)

3. Langkah sekanjutnya giiran kita mengatur Routernya
   a. Mengatur  atau memberi fa 0/0
   b. Memberi se0/0/0 ataupun se 0/0/1
   c. Mengatur Router RIP

a) Router0 sebagai  WAN_1

   Lakukan perintahnya seperti gambar dibawah

b) Router1 sebagai  WAN_2

   Lakukan langkah step by step seperti gambar dibawah
c) Router2 sebagai WAN_3

   Lakukan step by step sesuai gambar dibawah

4. Langkah ketiga kita mencoba untuk test koneksi  (PING) pada setiap PC
   PING ke PC 0 atau LAN_A

Selanjutnya mencoba melakukan test koneksi (PING) ke fastethernet

Sekedar COPAS tapi mudah-mudahan bermanfaat

sumber: 

- Copyright © Shinigami! - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -